Karena Aku Terlalu Mencintaimu

Kuhantar tanya pada diriku sendiri, apa gerangan membuat cintaku menjulang tinggi padamu? Aku tersungkur dengan cinta ini, aku takluk. Emosi dan gamitan rindu belum pernah terjadi di sejarah hidupku. Kuterpukau dengan kharismamu, kutiada sanggup palingkan wajah walau sejenak ketika bersamamu.

Warasku kian melayang tanpa arah, berserakan tak terkendali. Bilik jiwaku, terisi indahmu, getarkan tiap inci bagian tubuhku. Pesonamu bekukan egoku. Rasa itu kelewat indah mengkristal dan aku akan menjaganya. Selamanya…..

Betapa nestapa jika satu jam saja aku tak mendengar kabarmu, kemanapun kau pergi, apapun lakumu, apa hobbymu selalu ingin ku ketahui. Siapakah engkau, hingga begitu besar keinginanku untuk mengenalmu? Rasanya tak pantas kulakukan semua itu. Adakah kau merasa terganggu dengan kebiasaanku itu, sayang……..? Jika kelakuanku buatmu merasa tak bebas, aku minta maaf……

Sungguh…! Akupun tak ingin bersikap demikian, sayang….. Kubegitu karena kuterlalu mencintaimu, kelewat menyayangimu. Walau kau tak pernah berucap akan keberatanmu, tapi perasaanku mengatakan kau kurang menyukai sikapku. Aku akan berusaha sayang, kendalikan rasa cemasku akan kehilanganmu.

Kuingin kau tahu, alangkah besarnya cintaku padamu, betapa sayangku padamu, rindu jangan kau kira. Engkau ‘tlah berkuasa atas nafasku, gerakku dan tidurku. Ada bayangmu, ada bayangmu. Mengapakah engkau setia membayangi kemanapun ku pergi, apa yang sedang kulakukan, bahkan dalam mimpipun kau  hadir?

Kala malam telah larut, sebelum alam mimpi menyapa. kukhayalkan tentangmu. Terserah aku,  apa khayalanku sebab akulah pelakon utamanya, sutradara, produser dan animatornya. Gemuruh nan lembut bait lantunan doa kupanjat kepadaNya untukmu seorang, agar engkau dianugerahi perlindungan dalam menapaki kehidupan. Mengingatkan engkau agar bersyukur akan nikmat yang telah kau raih dan tabah menghadapi segala cobaan dariNya.

Rasakanlah sayang…. Ikutilah alunan rasa cintaku yang kuhembuskan kepadamu. Ke sinilah bersamaku, mendekatlah kepadaku, kita nikmati indahnya rajutan cinta. Ajarilah aku agar tak ego dalam mencintaimu, karena aku mengerti, aku tiada dapat memilikimu seutuhnya. Aku harus rela berbagi dengan orang-orang yang mencintaimu, pulalah segala aktifitasmu.  Aku cukup puas dengan apa yang kau berikan kepadaku selama ini.

Aku tak tahu apa yang akan terjadi dengan kita nanti, tapi aku selalu berdoa semoga kita disempatkan untuk saling mencintai, wujudkan apa yang kita rencanakan. Menggapai harapan yang kita renda bersama. Dengan kau di sisiku, kuyakin aku akan kuat menghadapi apapun kesulitan yang mungkin terjadi di depan kita. Sanggupkah kau menopangku, sayang?. I love you….!!!

Rasa memiliki itu hidup seperti sel, semula satu dan kemudian terpecah menjadi seribu satu. Aku menyimpan sel-sel yang sangat sehat, ia akan terpecah di luar kendali cinta itu sendiri. Sel itu akan terus merambah, mereka akan hidup melingkari kita,semenjak kita saling mencinta … Suka ataupun tidak.

Kau dan aku berkeinginan melanjutkan hubungan kita, bersama kita beriringan berjalan ke depan, buanglah semua keraguan akan kesungguhan kita satu sama lain. aku akan mencoba untuk lebih mengerti engkau, mengikuti harmoni kehidupanmu dan berusaha menerima semua yang ada padamu,…… karena aku mencintaimu!!!

Semua guratan takdir akan kupapasi, terlanjur percaya  seutuhnya janji kehidupan. Aku titipkan semua ini padaMu Tuhan, jika Engkau menghendaki  maka …… biarkanlah itu terjadi. Kau dan aku hanyalah wayang, yang  selalu mengikuti kehendak Sang Dalang. Yang kulakoni saat ini hanyalah…. Terlalu mencintaimu!

******************

Jangan Biarkan Raguku Padamu, Kasih

Setelah sekian lama hubungan kita, entah mengapa aku belum yakin akan cintamu padaku. Berjibun pernyataan cinta-sayang-rindumu, kau dendangkan untukku, akupun begitu. Tak perlu aku sembunyikan rasaku padamu: “Aku mencintaimu melebihi perkiraanmu…!“. Cintaku di luar lingkar logika.

Aku menerimamu apa adamu, bukan ada apa-apamu. aku paham penuh serupa apa kondisimu, yang tiada sepenuhnya sanggup menemaniku. Sibukmu kelewat padat, kau tetap menyisihkan waktu untukku. Tiada hari tanpa menyapamu, pulalah kumenanti sapamu, memastikan kau baik-baik saja, walau hanya sedetik sudah cukup menenangkan kekhawatiranku terhadapmu.

Lantas…. Apa yang membuatku meragukanmu sayang…..? Entahlah, perasaanku berbisik bertalu-talu: kau tak sungguh-sungguh mencintaiku! Mungkin karena aku tak pernah menemukan gurat-gurat kecemburuan yang kau tampakkan padaku. Bukankah kata orang, cemburu itu tandanya cinta? Ataukah kau begitu pandai memimpin rasamu hingga aku sama sekali tak merasakannya?

Tiap kali kulafazkan raguku, kau mampu menepisnya dan meyakinkanku dengan sempurna. Sesaat aku percaya sepenuhnya padamu, dan kala keraguan kurasa, kembali aku galau. Heeiiii…… Ingin ku teropong isi hatimu, mengenali rasamu yang sebenarnya terhadapku? Jika dugaanku benar, akan lebih baik bagiku, tahu lebih awal.

Sempat kau katakan padaku: “Jangan ragukan cintaku. Believe me… jangan hembuskan ragu itu padaku”. Akkhhh….!!! Kuberharap aku keliru sayang……. Karena aku ingin merajut hari-hariku bersamamu. Merenda esok hari yang belum kita ketahui bagaimana keadaannya, yang pasti bersamamu, aku tak takut menghadapinya. Kuyakin tanganmu yang kokoh akan menopangku jika aku oleng dan dadamu yang bidang telah kau sediakan kala kupenat.

Hai mata elangku, jika kau mengerti apa yang kurasakan, tolong yakinkan aku dengan caramu agar keraguanku padamu lenyap, berganti dengan keyakinan cinta. Tapi jika keraguanku benar, kumohon enyahlah dari hidupku sebelum cintaku melumat diriku sendiri. Bila aku salah, maafkan aku….. Itu berarti aku perlu mengenal dirimu lebih jauh lagi.

Maukah kau memberi kesempatan padaku untuk lebih mengenalmu? Aku merasa kau masih menyembunyikan sesuatu terhadapku. Apakah itu….? Aku sendiri tidak tahu…….! Jangan ragukan aku sayang, aku akan dengan bijak menyimak apapun yang akan kau katakan padaku! Bahkan kemungkinan terburuk pun aku siap mendengarnya, asal kau jujur padaku.

Ayolah…. Sayang, sudah saatnya kita saling terbuka demi kebaikan bersama. Hilangkanlah keraguanku terhadapmu dan jangan biarkan ragu menerpaku. Aku tak ingin terus berpikir negatif tentangmu sebab aku begitu mencintaimu. Manusiawi bukan jika aku berharap sama………

Malam ini aku tak dapat memicingkan mataku walau jarum jam di dinding kamarku menunjukkan jam satu dini hari, apakah kau juga sama denganku, mengevaluasi perjalanan cinta kita selama ini? Esok akan kutanyakan padamu bagaimana hasilnya…. dan berharap kau tidak meragukan aku, seperti aku meragukanmu malam ini…….

Apapun yang akan kudengar nanti, sepahit apapun jua, kuakan lebih baik, asal kau katakan dengan jujur. Sebab sebuah kejujuran sangat berarti bagiku.
Selamat malam sayang, teriring salam rinduku untukmu………

======000======

Cintaku di Luar Logika

Sedang apa kau di sana…..? pertanyaan ini selalu ada dalam hatiku, entah sampai kapan akan berakhir dan berganti dengan pertanyaan yang lain, misalnya…. tahukah kau keadaanku di sini? Aku hampir semaput hari ini sayang……kuberitahukan padamu keadaanku yang sebenarnya walau kau tak bertanya. Kucoba bayangkan engkau yach dengan versiku…….

Kau dengan gelisahmu, muka kusut dan duduk termenung, kemudian tiduran berharap keadaan akan membaik dan berjalan sesuai dengan yang kau inginkan. Ayolah….sayang, jangan berpaku diam tanpa gerak untuk mengubah segalanya. Pikirkan jalan terbaik untuk kau dan dia. Untuk apa kau takut menghadapinya, yakinkan dia dengan kesungguhan cintamu padanya, dan biarkan aku terkapar dengan racun yang sudah menyebar. Mudah-mudahan itu tak akan lama, karena aku mempunyai immun yang cukup melindungiku dari kematian yang kronis. Jangan khawatirkan aku, aku akan kuat walau tak sekuat Srikandi.

Dalam keterpurukanku aku dengan tulus berharap kau akan memperoleh apa yang kau inginkan. Kau katakan padaku, ketenanganlah yang kau perlukan saat ini. Aku gagal memberikannya untukmu, maka dengan sadar diri aku mendukungmu untuk mendapatkan kembali ketenangan yang dulu pernah kau rasakan bersama dia. Percayalah sayang….. jika kau dengan sungguh hati mengusahakannya ketenangan itu akan kau dapatkan kembali. Dan aku… dari jauh akan tersenyum melihat kau bahagia. Mungkin klise kedengarannya, tapi sungguh…… aku bahagia jika melihatmu bahagia, walaupun bukan denganku..

Itulah cinta……. cinta terdalam lahir dari lubuk hatiku, kupersembahakan untukmu. Sepertinya salah alamat, tapi aku sama sekali tak menyesalinya. Bersamamu walau tak lama, mengukir banyak makna dan cerita yang beragam, terkadang pahit, juga asam tapi lebih dominan manisnya. Aku menikmatinya setiap detik bersamamu, walau kebersamaan kita bukanlah pertemuan dua fisik yang berbeda.

Sering kukatakan padamu, cintaku di luar logika. Semakin aku menolak dan berusaha menjauhimu semakin dahsyat kerinduan itu datang menerjang pertahananku. Usahaku menempatkan kau di barisan sejajar dengan yang lainnya, malah tanpa sadar tempat khusus yang kusediakan untukmu. Memelihara rasa itu dengan hati-hati seolah barang berharga yang rapuh dan gampang pecah….. menyembunyikannya dengan aman agar tak terdeteksi oleh radar canggih yang ada di sekeliling kita. Jika waktu itu perhitunganku salah, dan berakibat fatal untuk kita,….. maafkan aku, aku tak sengaja! Untuk itu aku harus bersedia menerima akibat dari kesalahanku.

Cintaku luar biasa untukmu, entah kau rasa atau tidak? Bagiku….kau laki-laki yang mampu membuatku menuruti kata-katamu. Aku paling suka mata elangmu….. bersorot tajam, menandakan kau sosok yang cerdas dan tegas. Kusuka dengan lakumu yang selalu penuh kejutan dari hari ke hari. Sesuatu yang tak dipunyai orang lain, kau tak hanya pandai dibidangmu saja, tapi dalam berbagai hal aku kalah olehmu.

Cinta kita kusebutkan sebagai cinta yang unik, bagaimana tidak? Tak pernah sekalipun kita bertemu muka, kerlingan mataku tak pernah kau lihat dan senyumanmu pun hanya kaku dalam bentuk foto yang terrekam dalam otakku. Tak kumengerti mengapa aku dan kau mengalami cinta gila ini? Tapi kuyakinkan kepadamu “aku mencintaimu apa adanya”

Kau minta aku mengerti, …… segudang pengertianku untukmu sayang….! Apalagi yang ingin kau minta dariku? bersabar…….? yach,…… memang tak ada pilihan untukku selain bersabar! Bersabar menunggumu dan berharap semoga badai segera berlalu dan pelangi akan muncul menghiasi hati kita berdua. Jangan khawatir, aku akan menepati janji yang telah kusanggupi.

Semoga ketenangan akan kau dapatkan, doaku selalu ada untukmu……. I love You……>>>>>>>>>>Miss You…
****************************************

Aku Menangis, Sayang…….

Kau tahu….. saat ini aku serasa tak tahu akan tujuan hidupku, Terasa hampa!  Setelah kau membiasakan aku dengan sapaanmu yang acap membuatku tertawa bahkan terkadang menangis ,sebab kau bagiku sang egois sejati, mau menang sendiri dan selalu berkata-kata tajam jika sedang marah padaku. Jika boleh aku memilih …. aku akan pilih menangis  tapi masih dapat berkomunikasi denganmu daripada tertawa tapi tak tahu bagaimana keadaanmu di sana.

Dari semula sudah kuduga kejadian seperti ini akan kualami, walau sudah kuantisipasi masih saja terlalu sakit terasa….bagaikan seribu jarum menusuk dalam hatiku. Kutahu…. kau pun tidak berbeda denganku, kau pasti sakit kan sayang….? Kutahu, kau dan aku tidak menginginkan keadaan seperti ini berlanjut terlalu lama, tapi itu harapan kita…. kenyataannya masih terselubung kabut hitam.

Aku menangis…. sayang!  sungguh berat kujalani hari tanpa semangat darimu. Telah kucoba berbagai cara untuk menerima keadaan seperti yang kau minta, tapi aku tak sanggup…….aku tak sanggup walau aku ingin yang terbaik bagiku juga untukmu. Cinta kita telah membunuhku….. membunuh logikaku dan melumpuhkan semua jaringan normal dalam tubuhku.

Kau minta aku berjanji menuruti keinginanmu, kupenuhi janjiku  walau alam bawah sadarku terus mendesak agar aku melanggarnya. Sulit sekali bagiku memenuhi janjiku itu, ….dan aku hampir mati tak berdaya akibat kekeringan, tanpa siraman air segar darimu. Apakah kau sama sekali tidak memikirkan penderitaanku saat ini? aku lumpuh sayang……. aku invalid sekarang!

Kutahu, tangisku tak akan merobek ruang dan waktu serta menghampirimu dengan sendirinya, maukah kau menghapus air mataku, membasuh segala kegundahan yang terpatri dalam batinku, dan menghilangkan sesak yang membuncah dalam dada ini?

Selama ini aku tidak menuntut lebih darimu karena aku sadar akan posisiku, hanya  untuk memberikanmu ketenangan dari goncangan yang kau alami. Jika menurutmu aku tak sanggup memberikan ketenangan itu bahkan membuatmu makin  kacau…… aku tak tahu harus bagaimana? Tapi apapun yang terjadi aku sama sekali tak ingin membuat keadaanmu sulit, yang kuinginkan kau bahagia…… Jika kau dapatkan kebahagiaan dengan membuangku dalam kehidupanmu, dengan tulus hati kukatakan padamu ….” aku rela”.

Malam ini, aku duduk menghadap jendela , aku suka tempat ini… tempat aku bebas  menakar duniaku, dunia yang normal  dan wajar, tempat aku eksis sebagai manusia yang seimbang. Orang-orang tak akan ada yang mengetahui betapa limbungnya aku malam ini. Kupanjatkan doa dengan setulus hati, semoga aku dapat meraih nirwana dalam hidupku, dan berharap kau datang membawa sejuta kebahagiaan untuk kau dan aku. Semoga waktunya tak terlalu lama, dan aku masih sanggup bertahan………..
***************